Pages

Powered by Blogger.

Labels

Labels

Blog Archive

Friday, April 27, 2012


Duduk Lama di Depan Komputer dapat menyebabka KEMATIAN


1321848513466547981 

Dunia internet sudah merupakan kebutuhan dunia kita hari ini, begitu juga dengan game online yang menghipnotis begitu banyak orang seolah sudah mendarah daging dan semakin sulit terpisahkan dalam keseharian pecandunya. Begitu populernya sehingga tidak mengherankan jika digandrungi tua dan muda, anak-anak dan dewasa. Namun taukah anda bahwa kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer bisa menimbulkan malapetaka?.
Berita hangat yang sempat diliput dibeberapa media beberapa bulan lalu adalah tentang kematian  pemuda bernama  Chris Stanifort yang berumur 20 tahun  meninggal setelah bermain game online selama 12 jam nonstop dan dapat dilihat dilink http://gugling.com/2011/08/01/tewas-karena-nonstop-bermain-game-selama-12-jam/. Lalu bagaimana kronologisnya?, kenapa setelah duduk lama bermain game online ia bisa meninggal?, dari kejadian itu hendaknya kita berhati-hati jangan sampai peristiwa serupa terjadi pada kita, ataupun keluarga kita.
.
Duduk lama, tanpa aktivitas fisik/pergerakan badan akan menyebabkan darah mengalir amat lambat/statis vena dan juga akan menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga terjadilah trombosis vena dalam (bekuan darah di pembuluh vena bagian dalam). Pembuluh darah yang paling sering mengalami trombosis saat kita duduk berlama-lama adalah pembuluh darah di bagian tungkai. Jikalau seseorang itu memang memiliki kecenderungan darah untuk menggumpal (hiperkoagubilitas) maka terjadilah keadaan yang disebut dengan tromboemboli 

.
132184867149726985 
Trombus (bekuan darah) pada pembuluh vena dalam, akan  terlepas dan melayang-layang ikut dalam  aliran darah dan bekuan yang melayang-layang ini disebut embolus.
Embolus ini akan menyangkut di mana saja, dan akan fatal jika ia kemudian sampai di pembuluh darah paru dan otak. Embolus yang menyumbat di pembuluh darah paru (pulmonary artery) akan menyebabkan emboli paru, dan yang menyangkut di pembuluh darah otak akan menyebabkan stroke (keduanya amat berbahaya).
Emboli Paru memberikan gejala yang samar dan tidak begitu spesifik sehingga akan sulit terdiagnosa, tak jarang emboli paru ini bahkan baru diketahui setelah dilakukan otopsi jenazah setelah kematian. Kematian akan datang secara mendadak tanpa sempat terdiagnosa oleh dokter. Dengan kata lain emboli paru ini bisa menjadi silent killer bagi kita yang memiliki faktor resiko untuk dihinggapinya. Namun jika emboli itu ringan maka masih bisa diberikan beberapa pengobatan termasuk usaha pembedahan.

Sebenarnya faktor resiko trombosis vena dalam bukan hanya semata-mata oleh kurangnya gerak badan saja. Namun beberapa keadaan lain juga bisa menjadi faktor resiko, antara lain: usia lanjut, pasien post operasi yang harus berbaring lama, kelumpuhan, kegemukan, perokok dan yang memiliki kecenderungan darah untuk menggumpal.
Dari sekian banyak faktor tersebut, ada baiknya kita hindari sebisa mungkin. Jagalah berat badan supaya tetap ideal, lakukan aktivitas fisik dan selingi kegiatan lain setelah duduk lama, rajin berolahraga, terapkan hidup sehat, dan hindari menjadi perokok aktif maupun pasif.
Seiring dengan era internet yang membabi buta menimbulkan kecanduan bagi berbagai golongan yang belum tentu siap dengan segala resikonya. Keasyikan duduk lama di depan komputer, hampir membuatnya terbuai dan lupa bahwa kebiasaan itu akan mendatangkan malapetaka. Silent killer mengintai setiap waktu, maka dari itu berupayalah supaya jangan sampai mati konyol.
Segala sesuatu yang berlebihan tetaplah berefek buruk, termasuk berperang game online dengan lawan di dunia maya. Makanan siap saji yang mendampingi di samping komputer juga ikut memperburuk kesehatan dan menyumbangkan segudang penyakit lain. Oleh karena itu berhati-hatilah jangan sampai silent killer seperti ini melahap hidup kita.

Artikel Terkait Lainnya :



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...